Apa itu aortic stenosis? Menurut hellosehat.com stenosis aorta adalah gangguan pada pembukaan katup aorta jantung
yang tidak terbuka secara penuh atau menyempit.
Hal ini akan membuat aliran
darah dari jantung tidak lancar. Ketika seseorang yang mengalami stenosis
aorta, jantungnya dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui katup
yang pembukaannya sempit.
Akibatnya jantungnya akan semakin besar dan lemah.
Inilah yang dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Stenosis aorta adalah hal yang umum. Penyakit ini dapat dikontrol
dengan mengurangi faktor-faktor risikonya.
![]() |
Sumber gambar: heart.org |
Apa saja tanda dan gejala dari
penyakit ini? terdapat beberapa tanda-tanda dari stenosis aorta dapat tidak
terlihat di fase awal. Ketika katup menjadi lebih kecil, aliran darah akan
menurun dan memicu gejala seperti:
1.
Napas pendek
Hal ini disebabkan oleh penghambatan aliran
darah di jantung yang membawa oksigen.
2.
Sakit pada dada yang menyebar ke lengan dan tenggorokan
3.
Merasa lelah
4.
Takikardia.
Dilansir dari honestdocs.com gejala ini
merupakan hambatan aliran darah akibat penyempitan katup jantung menyebabkan otot
jantung berkontraksi untuk memompa darah melewati lubang yang sempit hingga
detak jantung menjadi lebih cepat.
5.
Masalah pernapasan selama berolahraga dapat berkembang
menjadi masalah pernapasan saat beristirahat.
6.
Detak jantung cepat.
Lalu apa penyebabnya stenosis aorta? Penyebab stenosis aorta adalah menyempitnya
katup aorta. Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan sempitnya katup aorta.
Faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Demam rematik
Salah satu komplikasi dari demam rematik adalah
menyebabkan luka jaringan yang berkembang pada katup aorta. Luka jaringan dapat
menyempitkan katup dan membuat tumpukan deposit kalsium lebih mudah.
2.
Tumpukan kalsium pada katup
Katup aorta dapat mengumpulkan deposit kalsium
dari darah. Tumpukan kalsium akan menyebabkan katup aorta mengeras dan kaku,
yang memicu penyempitan katup.
Penumpukan kalsium di katup aorta disebabkan
oleh proses penuaan. Penyempitan katup membuat katup menjadi kaku dan tidak
dapat memompa darah dengan baik.
3.
Cacat jantung bawaan
Terdapat beberapa anak yang dilakurkan dengan
katup aorta yang tidak terbentu dengan sempurna. Katup aorta yang cacat
kemungkinan hanya memiliki satu helai penutup (unicuspid), dua helai penutup
(bicusbid), dan empat helai penutup (quardricuspid). Hal ini tidak menimbulkan
masalah hingga tumbuh dewasa.
Menurut honesdoc.com terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat meningkatkan penyakit stenosis aorta antara lain:
1.
Faktor usia
Penyakit ini sering ditemukan pada usia sekitar
enam puluh lima tahun hingga tujuh puluh lima tahun.
2.
Kolesterol
Kolesterol tinggi menimbulkan peningkatan pada
pembuluh darah. Risikonya adalah timbulnya pengumpalan darah.
3.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi mengganggu sirkulasi darah
dan menyebabkan meningkatnya stenosis aorta.
4.
Gaya hidup
Kebiasaan merokok dapat menimbulkan risiko
kerusakan jaringan di sel paru-paru dan jantung.
Bagaimana dengan penanganan pada stenosis
aorta? Pada kasus berat diperlukan operasi berupa pemasangan katup pengganti
atau valve replacement.
Pada usia anak-anak dapat dilakukan ballon valvuplasty.
Teknik ini dilakukan dengan cara memasang kateter yang dimasukkan ke dalam
katup lalu digelembungkan untuk membuka lubang katup yang sempit.
Pada penyakit
ini memperbaiki gaya hidup adalah hal yang penting untuk mencegah kambuhnya
penyakit. Penanganan di rumah dapat seperti diet garam, menghindari makanan
berlemak, dan tidak merokok.
Itulah hal-hal yang dapat kamu ketahui tentang
penyakit ini. Stenosis aorta adalah
penyakit yang cukup berat dan butuh penanganan dari dokter. Segera
berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala atau bahkan positif menderita
penyakit ini.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Silakan tinggalkan komentar dan share artikelnya. Jabat erat.